Sumber gambar: http://arayitnum.files.wordpress.com/2012/07/eduindo.jpg
Problem dan Kendala
yang dirasakan oleh guru sekolah dasar
antara lain :
1. Kurangnya
Profesionalitas Guru dalam mengajar.
Dalam hal ini guru harus dapat
menunjukan profesionalitasnya ketika sedang melaksanakan proses belajar
mengajar (KBM) di kelas. Namun pada kenyataanya masih banyak guru yang belum
menunjukan professional dalam profesinya. Minimnya profesionalitas guru
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. Karena
tidak sesuai dengan bidangnya
b.Keterampilan
yang dimiliki
c.Tingkat
Pendidikan
d.
Adanya suatu
komitmen pribadi seorang guru
Artinya
seorang guru harus mempunyai komitmen dan niatan dari hati untuk mengajarkan
anak-anak dengan ikhlas.
Untuk
meningkatkan profesionalitas dibutuhkan adanya sertifikasi, seminar-seminar
pendidikan dan diklat-diklat.
2. Alat
Peraga Yang Minim
Di Sekolah Dasar terutama dalam hal
alat peraga masih kurang memadai. Hanya beberapa mata pelajaran saja yang alat
peraganya seperti Matemaika dan IPA.
Sedangkan untuk mata pelajaran yang lain belum tersedia. Pada dengan adanya
beberapa alat peraga bertujuan untuk mempermudah siswa untuk menangkap
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk menangani hal tersebur diperlukan
kreativitas seorang guru untuk membuat sebuah alat peraga yang sederhana yang
bermanfaat dan dapat mempermudah ia menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
3. Metode
Mengajar Guru masih menggunakan ceramah.
Masih banyak guru sekolah dasar
yang dalam mengajar dengan menggunakan metode ceramah. Padahal banyak metode
mengajar yang efektif yang perlu diterapkan dalam sekolah dasar. Ada kalanya
siswa merasa jenuh melihat cara guru mengajar. Untuk itu di perlukan adanya
inovasi yang dilakukan oleh guru agar dapat membuat cara belajar mengajar yang
menyenangkan. Artinya seorang guru harus bias mengatur kapan guru itu dalam
mengajar menggunakan ceramah dan kapan pula guru dalam mengajar membuat sebuah
kelompok belajar,diskusinya.
4. Guru Masih Sulit Mengkondisikan Kelas
Hal ini berkaitan dengan poin yang
diatas artinya guru harus menkondisikan kelas
yang memyenangkan. Tidak mudah guru dalam menkondisikan kelas yang
seperti itu. Apa lagi dijenjang sekolah dasar diperlukan kesabaran dari para
guru agar dapat mengatur siswanya dan mengelola kelas dengan baik. Untuk
menangani tersebut seoarng guru harus mampu mendesain sebuah pengajaran yang
menarik dan menyenangkan.
5. Masalah
Kesejahteraan Guru
Kesejahteraan seorang guru PNS dan
Non PNS sangatlah menonjol. Hal tersebut terlihat dari gaji, gaji guru SD yang
PNS lebih banyak dari pada guru SD yang Non PNS. Di samping itu perhitungan gaji guru SD borongan, artinya
perhitungan gaji guru SD perhari sedangkan perhitungan guru Sekolah Menengah di
hitung perjam mata pelajaran guru itu mengajar. Di situ terlihat perbedaan yang
mendasar, padahal guru mengajar siswa SD perlu kesabaran, ketelatenan, keuletan
serta pengabdian yang lebih besar dari pada guru Sekolah Menengah. Untuk
menangani hal tersebut pemerintah mengalakkan adanya sertifikasi bagi para
guru. Untuk dapat memperjuangkan nasib dan kesejahteraannya.
6. PGRI
Masih Statis.
Dalam hal ini PGRI masih belum
aktif memperjuangkan nasib guru. Salah satu narasumber juga memaparkan dulu
pernah kumpulan guru-guru SD berbondong-bondong demo ke senayan hanya untuk
menperjuangkan nasib mereka terutama gaji. Dengan adanya hal tersebut adalah
usaha yang dilakukan pemerintah dengan menaikkan gaji. Itu terlihat bahwasanya
PGRI belum aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang secara sistematis dan
langsubng berkaitan dengan peningkatan profesionalitas guru. Namun pada
beberapa tahun terakhir PGRI masih aktif menyuarakan aspirasi guru yang secara
umum tidak berlebihan. Untuk menangani agar PGRI mampu bergerak dinamis,
diperlukan adanya kerjasama semua anggota terutama guru didalamnya dan mampu mewujudkan visi dan
misi dari PGRI itu sendiri. Di samping itu diperlukannya ada bantuan dari
pemerintah dan semua orang agar mendukung kegiatan yang dilakukan oleh PGRI
demi terciptanya tujuan nasional bangsa kita dan tujuan pendidikan nasional
yaitu mencerdasarkan kehidupan bangsa
dan membentuk bangsa yang berpendidikan.